Menu

Mode Gelap
Fakultas Hukum Unimal Jalin Kerjasama dengan 27 Lembaga Penegak Hukum, Wujudkan Tridharma Perguruan Tinggi dan Dukung Program Nasional Tgk. Kadam Sidik Guncang PCC Pidie: FDM Pidie Kobarkan Semangat Dakwah Milenial Kunjungi Pemda Aceh Singkil, BEM Unimal titip dua hal Polres Pidie Jaya Serahkan Tersangka Kasus ITE dan Pornografi ke Kejaksaan Diana Putri Amelia, Sarjana Manajemen yang Tinggalkan Mimpi Ekspor Kopi Demi Suara Rakyat Aceh Gabungan OKP, BEM, dan Paguyuban di Aceh Desak Presiden Prabowo Subianto Kembalikan 4 Pulau ke Wilayah Aceh

Aceh

Diana Putri Amelia, Sarjana Manajemen yang Tinggalkan Mimpi Ekspor Kopi Demi Suara Rakyat Aceh

badge-check


					Diana Putri Amelia, Sarjana Manajemen yang Tinggalkan Mimpi Ekspor Kopi Demi Suara Rakyat Aceh Perbesar

Banda Aceh, 18 Juni 2025 – Memulai langkahnya sebagai sarjana manajemen dengan mimpi besar untuk melanjutkan bisnis ekspor kopi milik orang tuanya, Diana Putri Amelia tak pernah menyangka jalan hidupnya akan berbelok. Di tengah mimpi membangun brand kopi lokal dari tanah Gayo ke pasar internasional, Diana justru dihadapkan pada sebuah pilihan besar: mewakili rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

“Awalnya saya ingin fokus melanjutkan usaha kopi orang tua. Saya sudah siapkan rencana ekspansi ke luar negeri. Tapi ketika ditawari maju sebagai caleg untuk memenuhi kuota perempuan, saya pikir ini cuma formalitas. Ternyata, setelah saya turun ke lapangan, semuanya berubah. Mimpi saya ikut berubah,” kisah Diana dalam kegiatan Ngopi Santai bersama HIMAPOL USK.
Kegiatan yang berlangsung di Banda Aceh ini dibuka oleh Ahmad Sahibur Rayyan, Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala. Diskusi menghadirkan Diana sebagai sosok muda inspiratif yang kini duduk di Komisi V DPRA, mewakili suara masyarakat Aceh Tengah dan sekitarnya.

Terenyuh di Perbatasan, Terpanggil untuk Bertindak
Salah satu pengalaman yang paling membekas bagi Diana adalah saat mengunjungi wilayah perbatasan Aceh Tengah dan Aceh Timur. Ia menyaksikan sendiri kondisi masyarakat yang belum memiliki mushalla, bahkan untuk salat ke masjid mereka harus berjalan melintasi dua gunung.

“Saya pikir, kalau saya kembali ke dunia bisnis, siapa yang akan menyuarakan mereka? Akhirnya saya putuskan, mungkin ini bukan sekadar takdir, tapi panggilan,” ujarnya.
Suara Anak Muda di Parlemen Aceh
Sebagai wakil rakyat yang masih muda, Diana membawa cara pandang segar dan pendekatan yang lebih terbuka terhadap generasi muda. Dalam sesi tanya jawab, ia menerima berbagai pertanyaan dari mahasiswa yang menyoroti isu-isu pendidikan, kesehatan, dan sosial:

Ekonomi Mahasiswa Kurang Mampu:
Diana menekankan pentingnya keberpihakan anggaran terhadap akses pendidikan, terutama untuk mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah. Komisi V DPRA, menurutnya, sedang memperkuat skema beasiswa dan pengembangan potensi mahasiswa lewat program kolaboratif.
Penempatan Dokter Gigi di IGD:
Mahasiswa FKG menyampaikan keresahan atas peran dokter gigi yang dibatasi hanya di IGD RSUD. Diana berjanji akan mendorong evaluasi distribusi tenaga kesehatan agar lebih tepat fungsi dan berdaya guna.
RS Regional Aceh Tengah:
Diana mengonfirmasi bahwa proyek rumah sakit regional memang menghadapi sejumlah hambatan teknis dan administrasi. Namun, Komisi V tengah memantau secara aktif agar pembangunan bisa berjalan kembali.
HIV/AIDS dan Isu Sosial:
Menjawab pertanyaan tentang peningkatan kasus HIV/AIDS dan homoseksualitas, Diana menyerukan perlunya pendidikan kesehatan berbasis nilai, pendekatan preventif, dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat.
Dari Kebun Kopi ke Meja Kebijakan
Pilihan Diana meninggalkan rencana ekspor kopi untuk masuk ke parlemen bukanlah hal mudah, namun menjadi langkah penuh keyakinan. Ia kini menjadi cerminan bahwa anak muda tidak hanya bisa sukses di dunia bisnis, tapi juga punya ruang untuk berkontribusi dalam perubahan sosial dan kebijakan.

“Saya tidak pernah menyesal. Dunia politik bukan lagi sekadar panggung, tapi ladang perjuangan. Kalau kita tidak duduk di sana, siapa yang akan memastikan suara muda dan suara rakyat pelosok terdengar?” tutupnya.
Acara ini ditutup oleh Ketua HIMAPOL dengan harapan agar lebih banyak anak muda seperti Diana yang berani melangkah, dari idealisme ke aksi nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Fakultas Hukum Unimal Jalin Kerjasama dengan 27 Lembaga Penegak Hukum, Wujudkan Tridharma Perguruan Tinggi dan Dukung Program Nasional

26 Juni 2025 - 16:22 WIB

Tgk. Kadam Sidik Guncang PCC Pidie: FDM Pidie Kobarkan Semangat Dakwah Milenial

24 Juni 2025 - 20:48 WIB

Polres Pidie Jaya Serahkan Tersangka Kasus ITE dan Pornografi ke Kejaksaan

23 Juni 2025 - 17:39 WIB

Gabungan OKP, BEM, dan Paguyuban di Aceh Desak Presiden Prabowo Subianto Kembalikan 4 Pulau ke Wilayah Aceh

16 Juni 2025 - 20:27 WIB

Peduli Kesehatan Warga, Polres Pidie Jaya Gelar Aksi Sosial di Hari Bhayangkara

16 Juni 2025 - 16:10 WIB

Trending di Aceh