Sigli, 22 Juni 2025 – Forum Dai Milenial Kabupaten Pidie (FDM Pidie) sukses menggelar acara Sharing Time 2025 di Pidie Convention Center (PCC), yang diikuti oleh lebih dari 1.300 peserta dari kalangan milenial. Mengusung tema “Dinamika & Kontribusi Milenial untuk Membangun Umat,” acara ini menjadi ruang silaturahmi dan konsolidasi gagasan dakwah lintas generasi.
Acara resmi dibuka oleh Mauliza, S.H.I., M.Si., Staf Ahli Bupati Pidie Bidang Keistimewaan Aceh, Kemasyarakatan, dan SDM, mewakili Bupati. Ia menyampaikan bahwa pemuda harus menjadi penggerak utama perubahan, bukan hanya pelengkap.
Tampil sebagai pembicara utama, Tgk. Kadam Sidik, da’i muda nasional kelahiran Makkah, mengajak generasi muda untuk berdakwah dengan pendekatan yang lebih segar dan kontekstual. “Jadilah penerang zaman, bukan hanya sibuk di dunia maya,” ujarnya disambut antusias peserta.
Sejumlah tokoh penting turut hadir, antara lain:
• Dr. Tgk. Amri Fatmi, Lc., M.A. dan Tgk. Akhyar M. Gade, M.A. (Dewan Penasehat FDM Pidie)
• Drh. Muslizar Efendi (Kepala Dinas Dayah Kabupaten Pidie)
• Mahfuddin Ismail, S.Pd.I., M.A.P. (Mantan Ketua DPRK Pidie 2019–2024)
• Tgk. Arief Rizki Ula (Sekretaris Umum FDM Aceh) mewakili Ketua Umum
• Muhammad Nauval Founder/CEO Pidie Now & Pidie Ride.
• Perwakilan Forkopimda, Kemenag Pidie, IPNU, FDM dari berbagai kabupaten, dan komunitas pemuda lintas lembaga
Ketua FDM Pidie, Tgk. Abdul Aziz, S.Ag., menyampaikan bahwa Sharing Time bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan momentum penyatuan gerak dakwah anak muda Aceh yang progresif dan solutif.
“Kami ingin menguatkan posisi dakwah di tangan generasi milenial. Kita tidak bisa hanya bergantung pada metode lama—dakwah hari ini harus hadir dalam ruang yang akrab dengan pemuda, seperti media sosial, forum diskusi terbuka, hingga ruang-ruang kreatif lainnya,” ujar Tgk. Aziz.
Ia menambahkan bahwa FDM Pidie siap menjadi jembatan antara tradisi keilmuan ulama dengan semangat inovatif pemuda.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin lahirkan dai muda yang bukan hanya bisa berceramah, tapi juga mampu menjawab tantangan zaman dan merawat keberagaman umat,” tambahnya.
Ketua panitia, Tgk. Mufadhal Fuzzari, S.Sos., menyampaikan bahwa kolaborasi lintas lembaga dan generasi adalah kekuatan utama suksesnya acara ini. “InsyaAllah, ini adalah awal dari bangunan dakwah kolaboratif yang lebih luas dan terarah,” tutupnya.