Indonesia Airlines, maskapai penerbangan baru dengan layanan premium, siap meramaikan industri penerbangan nasional. Berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, maskapai ini akan fokus pada rute internasional dengan menghadirkan pengalaman penerbangan eksklusif.
“Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines,” ujar Iskandar, CEO Indonesia Airlines, dikutip dari Kompas.com, Minggu, 9 Maret 2025.
Indonesia Airlines menawarkan pengalaman perjalanan layaknya jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial. Pada tahap awal, maskapai ini akan mengoperasikan 20 armada, terdiri dari 10 pesawat berbadan ramping seperti Airbus A321neo atau A321LR, serta 10 pesawat berbadan lebar seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9.
Maskapai ini dimiliki oleh Calypte Holding Pte. Ltd., perusahaan berbasis di Singapura yang bergerak di sektor energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian. Perusahaan tersebut didirikan oleh Iskandar, pengusaha asal Bireuen, Aceh, yang lahir pada 7 April 1983.
Iskandar memulai kariernya di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pascatsunami. Ia kemudian berkarier di PLN pada 2006 hingga 2009, sebelum beralih ke sektor perbankan dan asuransi. Berbekal pengalaman tersebut, Iskandar mendalami dunia kelistrikan dan mulai merintis bisnis di sektor energi.
Pada 2015, Iskandar memutuskan untuk meninggalkan dunia perbankan dan mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia dengan menggandeng investor asing. Dua tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan di bidang kelistrikan menggunakan modal yang dikumpulkannya selama berkarier di sektor keuangan. Meski sempat menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19, Iskandar berkolaborasi dengan rekan bisnis dari Singapura hingga melahirkan Calypte Holding Pte. Ltd.
Dengan pendekatan yang menonjolkan eksklusivitas dan kenyamanan, Indonesia Airlines berambisi menjadi pemain baru yang disegani di industri penerbangan Indonesia.