Kita sering mendengar bahwa ada satu malam pada malam-malam ganjil di sepertiga akhir Ramadhan yang lebih baik daripada seribu bulan. Hal ini disebutkan Allah dalam Firman-Nya sebagai berikut:
(Al Qadr 97:1-3)
Apa sih sebenarnya maksud dari Seribu Malam ini?
Mari kita simak penjelasan dari para ahli tafsir
Imam Al-Qurthubi menjelaskan dalam kitab tafsirnya bahwa sebelum Islam datang, umat-umat terdahulu tidak dianggap sebagai ahli ibadah hingga mereka menghambakan diri kepada Allah selama seribu bulan atau setara dengan 83 tahun 4 bulan. Maka Allah memberikan keistimewaan untuk umat Nabi Muhammad dengan adanya malam Lailatul Qadar sehingga umat muslim bisa mengimbangi ibadah-ibadah dari umat-umat terdahulu.
Beliau juga menukil perkataan Abu Bakar Al-Warraq bahwa kerajaan nabi Sulaiman berdiri selama 500 bulan dan kerajaan Dzulkarnain juga berdiri selama 500 bulan. Maka Allah menjadikan amal kebaikan yang dilaksanakan umat muslim pada malam Lailatul Qadar lebih baik daripada dua kerajaan tersebut.
Imam Malik dalam kitabnya “Al-Muwattha” menyebutkan bahwa Rasulullah saw diperlihatkan kepadanya bagaimana amalan-amalan umat terdahulu, maka Rasulullah menganggap bahwa umur dari umatnya sangat singkat untuk sampai pada derajat yang dicapai oleh umat terdahulu. Beliau merasa bahwa umatnya akan lebih dahulu wafat sebelum melakukan apa yang umat terdahulu lakukan. Maka Allah memberikan keistimewaan Lailatul Qadar kepada umat Nabi Muhammad saw. dan menjadikan amalan pada malam itu lebih baik daripada seribu bulan.
Sumber:”Al-Jami’ li Ahkam Al-Quran” kitab tafsir karya Imam Al-Qurthubi.
1 Komentar
اللهم بارك لنا فى رمضان وبلغنا ليلة القدر