Menu

Mode Gelap
Fakultas Hukum Unimal Jalin Kerjasama dengan 27 Lembaga Penegak Hukum, Wujudkan Tridharma Perguruan Tinggi dan Dukung Program Nasional Tgk. Kadam Sidik Guncang PCC Pidie: FDM Pidie Kobarkan Semangat Dakwah Milenial Kunjungi Pemda Aceh Singkil, BEM Unimal titip dua hal Polres Pidie Jaya Serahkan Tersangka Kasus ITE dan Pornografi ke Kejaksaan Diana Putri Amelia, Sarjana Manajemen yang Tinggalkan Mimpi Ekspor Kopi Demi Suara Rakyat Aceh Gabungan OKP, BEM, dan Paguyuban di Aceh Desak Presiden Prabowo Subianto Kembalikan 4 Pulau ke Wilayah Aceh

Nasional

Indonesia Airlines, Maskapai Baru Dari Perusahaan Singapura Yang Dimiliki Pengusaha Asal Aceh Segera Mengudara Di Indonesia

badge-check


					Pesawat Indonesia Airlines Perbesar

Pesawat Indonesia Airlines

Indonesia Airlines, maskapai penerbangan baru dengan layanan premium, siap meramaikan industri penerbangan nasional. Berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, maskapai ini akan fokus pada rute internasional dengan menghadirkan pengalaman penerbangan eksklusif.

“Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines,” ujar Iskandar, CEO Indonesia Airlines, dikutip dari Kompas.com, Minggu, 9 Maret 2025.

Indonesia Airlines menawarkan pengalaman perjalanan layaknya jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial. Pada tahap awal, maskapai ini akan mengoperasikan 20 armada, terdiri dari 10 pesawat berbadan ramping seperti Airbus A321neo atau A321LR, serta 10 pesawat berbadan lebar seperti Airbus A350-900 dan Boeing 787-9.

Maskapai ini dimiliki oleh Calypte Holding Pte. Ltd., perusahaan berbasis di Singapura yang bergerak di sektor energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian. Perusahaan tersebut didirikan oleh Iskandar, pengusaha asal Bireuen, Aceh, yang lahir pada 7 April 1983.

Iskandar memulai kariernya di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pascatsunami. Ia kemudian berkarier di PLN pada 2006 hingga 2009, sebelum beralih ke sektor perbankan dan asuransi. Berbekal pengalaman tersebut, Iskandar mendalami dunia kelistrikan dan mulai merintis bisnis di sektor energi.

Pada 2015, Iskandar memutuskan untuk meninggalkan dunia perbankan dan mengembangkan proyek kelistrikan di Indonesia dengan menggandeng investor asing. Dua tahun kemudian, ia mendirikan perusahaan di bidang kelistrikan menggunakan modal yang dikumpulkannya selama berkarier di sektor keuangan. Meski sempat menghadapi tantangan akibat pandemi Covid-19, Iskandar berkolaborasi dengan rekan bisnis dari Singapura hingga melahirkan Calypte Holding Pte. Ltd.

Dengan pendekatan yang menonjolkan eksklusivitas dan kenyamanan, Indonesia Airlines berambisi menjadi pemain baru yang disegani di industri penerbangan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. smOLoHt nAR izVaCL ZjXmxDw

    Balas
semua sudah ditampilkan
Baca Lainnya

Diana Putri Amelia, Sarjana Manajemen yang Tinggalkan Mimpi Ekspor Kopi Demi Suara Rakyat Aceh

18 Juni 2025 - 13:25 WIB

Gabungan OKP, BEM, dan Paguyuban di Aceh Desak Presiden Prabowo Subianto Kembalikan 4 Pulau ke Wilayah Aceh

16 Juni 2025 - 20:27 WIB

*Polemik Empat Pulau Aceh yang Dicaplok Sumatera Utara: Tinjauan Historis, Yuridis, dan Seruan Pergerakan

14 Juni 2025 - 10:21 WIB

Telkom University Dorong UMKM Perempuan Kuasai Iklan Berbayar Digital

13 Juni 2025 - 14:49 WIB

Ketua Departemen Sosial, Politik, dan Mahasiswa (Sospolma) FISIP USK, Ammar Malik Nabil, Soroti Konflik Tambang Nikel di Raja Ampat

8 Juni 2025 - 19:59 WIB

Trending di Berita