Menu

Mode Gelap
Ketua FDM Pidie di Panggung Nasional: Tgk. Abdul Aziz Meriahkan HUT RI ke-80 di Istana Mahasiswa KKN 24 Ikut Serta Jalan Sehat Bersama Aparatur Desa Padang Sakti Meriahkan HUT RI ke-80 Dies Natalis ke-56 Universitas Malikussaleh Diwarnai Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Donor Darah SOSIALISASI DAN EDUKASI KESEHATAN DOKTER CILIK TENTANG PERILAKU CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI YANG BENAR OLEH YONIF TP-857/GG BERSINERGI DENGAN PUSKESMAS MANE KEPADA SISWA DAN SISWI SDN SIMPANG TURUE DS. TURUE CUT KEC. MANE KAB. PIDIE Mahasiswa Universitas Malikussaleh Raih Juara 1 KDMI dan NUDC 2025, Wakili Kampus di Tingkat LLDIKTI Wilayah XIII Mahasiswa FH Unimal Wakili Indonesia di Kejuaraan Karate Asia 2025

Aceh

Jubir JASA Pidie Minta Gubernur Aceh dan DPR Segera Bertindak Kembalikan 4 Pulau Yang Hilang

badge-check


					Jubir JASA Pidie Minta Gubernur Aceh dan DPR Segera Bertindak Kembalikan 4 Pulau Yang Hilang Perbesar

Juru Bicara Jaringan Aneuk Syuhada (JASA) Kabupaten Pidie, M. Rifki Fauzi, menyampaikan keprihatinan mendalam atas pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait status empat pulau milik Aceh yang disebutkan “bisa dikelola bersama”. Pernyataan tersebut dinilai sangat melukai perasaan masyarakat Aceh, khususnya di tengah semangat perdamaian yang telah terjalin selama lebih dari dua dekade.

“Ini sangat disayangkan. Pernyataan Mendagri bukan hanya mengaburkan kejelasan batas wilayah Aceh, tapi juga berpotensi membangkitkan kembali luka lama yang telah coba disembuhkan selama 21 tahun terakhir,” ujar Rifki dalam keterangannya kepada media pada Kamis (13/6).

Empat pulau yang menjadi perbincangan hangat itu diketahui telah hilang dari peta wilayah administrasi Aceh dan kini menjadi sengketa antara provinsi. Dalam hal ini, JASA Pidie dengan tegas meminta Gubernur Aceh dan DPR Aceh untuk segera bersikap dan bertindak tegas demi menjaga integritas wilayah Aceh.

“Ini bukan sekadar soal pulau, ini soal harga diri. Pemerintah Aceh harus hadir secara serius, bukan diam atau bermain aman. Kami mendesak Gubernur dan seluruh anggota DPR Aceh untuk tidak membiarkan Aceh terus kehilangan haknya sedikit demi sedikit,” lanjut Rifki.

JASA Pidie juga menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal isu ini dan siap turun ke lapangan jika diperlukan untuk memastikan pulau-pulau tersebut dikembalikan kepada Aceh. Dalam semangat damai dan otonomi khusus yang diberikan kepada Aceh melalui MoU Helsinki, seharusnya pemerintah pusat tidak membuat pernyataan yang melemahkan semangat kebangsaan dan kedaerahan masyarakat Aceh.

“Kami tidak ingin perdamaian yang telah dijaga dengan darah dan air mata rakyat Aceh justru dirusak oleh kebijakan yang tidak sensitif terhadap sejarah dan perjuangan Aceh,” tutup Rifki.

Isu ini menjadi alarm penting bagi semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat sipil, untuk kembali memperkuat posisi Aceh dalam bingkai keadilan dan kesatuan NKRI yang berlandaskan penghargaan terhadap hak-hak daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

SOSIALISASI DAN EDUKASI KESEHATAN DOKTER CILIK TENTANG PERILAKU CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI YANG BENAR OLEH YONIF TP-857/GG BERSINERGI DENGAN PUSKESMAS MANE KEPADA SISWA DAN SISWI SDN SIMPANG TURUE DS. TURUE CUT KEC. MANE KAB. PIDIE

15 Agustus 2025 - 10:09 WIB

PEMBUKAAN LAHAN KOSONG DAN PENGELOLAAN LAHAN TIDUR DI LINGKUNGAN MAYONIF TP-857/GG.

12 Agustus 2025 - 13:16 WIB

Sinergi Personel Kompi Zeni Yonif TP-857/GG dengan masyarakat dalam pelatihan pengenalan dan cara mengoperasionalkan alat berat Exavator.

5 Agustus 2025 - 09:36 WIB

PEMASANGAN BENDERA DAN UMBUL-UMBUL MERAH PUTIH DI MAKO BATALYON INFANTRI TP 857/GG DALAM RANGKA MENYAMBUT HUT RI KE-80 TAHUN 2025.

4 Agustus 2025 - 12:21 WIB

PEMBERSIHAN LAHAN PERCONTOHAN MILIK MASYARAKAT SELUAS 3 HA DI DS. MANE, KEC. MANE, KAB. PIDIE.

3 Agustus 2025 - 10:57 WIB

Trending di Aceh