Serule Kayu – Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Literasi Serule Kayu dari Universitas Syiah Kuala berhasil menyelenggarakan program Kunjungan Literasi ke SDN Kute kering selama enam hari berturut-turut, sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap peningkatan budaya literasi di lingkungan pendidikan dasar di wilayah Serule Kayu, Bukit, Bener Meriah.
Program ini dilaksanakan dengan semangat inklusivitas dan partisipasi aktif dari Siswa/i SDN Kute Kering. Mahasiswa KKN secara intensif berkoordinasi dengan pihak sekolah sejak awal perencanaan hingga pelaksanaan, guna memastikan kegiatan literasi yang diberikan relevan dan adaptif dengan kebutuhan serta karakter siswa di tiap tingkatan kelas pada sekolah dasar.
Ketua kelompok KKN Literasi Serule Kayu, Naufal, menjelaskan bahwa kunjungan literasi ini bukan sekadar kegiatan membaca buku, melainkan pendekatan menyeluruh untuk membangun kesadaran literasi yang menyenangkan dan menginspirasi.
“Kami berusaha menghadirkan literasi sebagai sesuatu yang hidup dan dekat dengan keseharian siswa. Mulai dari membaca nyaring, mendongeng, mengulas isi buku secara kreatif, hingga menulis cerita berdasarkan buku bacaan. Semua dirancang agar siswa bisa aktif berpikir, berimajinasi, dan menyampaikan ide mereka dengan cara yang menyenangkan,” ujar Naufal.
Selama enam hari pelaksanaan, siswa/i terlibat dalam berbagai kegiatan kelas yang mendukung peningkatan taraf literasi. Di tingkat awal SD seperti kelas 1,2, dan 3, kegiatan “Membaca Nyaring”, “Read Me a Book”, dan “Mengulas Buku” berhasil memantik antusiasme anak-anak untuk mendengarkan dan merespons cerita dengan ekspresi serta pertanyaan menarik. Sementara di tingkatan yang lebih tinggi (4,5, dan 6) siswa dilatih untuk berpikir kritis melalui kegiatan Proyek-proyek sederhana yang berangkat dari isi bacaan, dan menuangkan imajinasi aspiratif mereka melalui program menulis cerpen berbasis buku bacaan. Naufal juga menyebutkan bahwa mereka mengadakan program pendukung seperti lomba rangking I dan sosialisasi cuci tangan serta gosok gigi yang benar.
Salah satu kegiatan yang paling diapresiasi adalah sesi “Menulis Cerita Berbasis Isi Buku Bacaan”, di mana siswa diminta untuk menulis ulang kisah favorit mereka dengan sudut pandang yang berbeda atau membuat kelanjutan cerita versi mereka sendiri. Hasilnya pun tidak mengecewakan—berbagai cerita unik dan imajinatif berhasil ditulis oleh para siswa, menunjukkan bahwa potensi literasi mereka sangat besar jika diberi ruang untuk berani menuang dan berkembang.
Kepala Sekolah SDN Kute Kering, Bapak Usnan s.pd, SD, mengaku terkesan dengan pendekatan yang dibawa oleh mahasiswa KKN. Menurutnya, siswa terlihat sangat terlibat dan senang mengikuti setiap sesi yang ditawarkan.
“Kami sangat terbantu dengan adanya program ini. Anak-anak jadi lebih aktif membaca dan berdiskusi. Bahkan ada yang pulang ke rumah dan minta dibelikan buku karena penasaran dengan cerita yang dibacakan di sekolah,” ujar beliau.
Selain membawa pengaruh positif terhadap siswa, program ini juga mendorong semangat para guru untuk semakin mengintegrasikan literasi dalam proses belajar mengajar. Mahasiswa KKN juga menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan guru tentang teknik membaca nyaring dan beberapa program lainnya.
Keberhasilan program Kunjungan Literasi ke Sekolah ini menjadi salah satu pencapaian penting dari KKN Literasi Serule Kayu tahun ini. Dengan pendekatan yang humanis, edukatif, dan kreatif, program ini bukan hanya meninggalkan kesan baik, tetapi juga membuka peluang kolaborasi jangka panjang antara kampus dan masyarakat.
“Kami berharap program seperti ini bisa menjadi model kegiatan literasi di tempat lain. Literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi tentang membentuk cara berpikir, menyusun gagasan, dan membuka wawasan,” tutup Naufal