Pidie – Wakil Bupati Pidie, Alzaizi, menjadi inspektur apel gabungan di halaman tengah Kantor Bupati Pidie pada Kamis (10/4). Dalam amanatnya, ia menekankan pentingnya dedikasi dan kinerja nyata dari para Aparatur Sipil Negara (ASN), bukan sekadar ambisi mengejar jabatan.
“Hal terpenting dalam bekerja bukanlah mencari jabatan, melainkan bagaimana menunjukkan karya nyata,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Alzaizi juga menegaskan prinsip kepemimpinan yang diusung bersama Bupati Pidie, H Sarjani Abdullah, yang mengedepankan inklusivitas dan menolak praktik politik balas dendam.
“Tidak ada politik balas dendam. Tidak ada. Karena kami adalah Bupati dan Wakil Bupati Pidie untuk semua dengan semboyan Tapuga Pidie,” ucapnya.
Ia mengingatkan seluruh ASN di lingkungan Pemkab Pidie untuk bekerja serius dalam membangun daerah sesuai visi dan misi pimpinan daerah. Ia juga mengimbau agar ASN tidak sibuk mencari jabatan, sebab pimpinan telah memiliki sistem penilaian yang objektif.
“Tidak perlu ke sana-kemari datang mencari jabatan, karena pemimpin Pidie sekarang punya mata dan telinga memantau kinerja kita semua,” katanya.
Terdapat tiga poin utama yang menurutnya menjadi acuan dalam penilaian kinerja ASN, yaitu: loyalitas, disiplin, dan kemauan untuk bekerja. “Jadi tunjukkan kompetensi masing-masing,” tambahnya.
Dengan nada tegas, ia kembali memperingatkan agar tidak ada pejabat yang sibuk melakukan manuver demi jabatan.
“Tidak perlu kasak-kusuk mencari jabatan karena pimpinan di Kabupaten Pidie. Saya ingatkan para pejabat yang saat ini kasak-kusuk mencari jabatan tidak perlu lagi datang ke sana kemari karena pimpinan Pidie, saya pastikan dengan tamsilan, tidak ada dua matahari,” katanya.
“Karena tidak mungkin dalam satu kapal ada dua nakhodanya. Otomatis penilaian kinerja bapak ibu semua ada di pimpinan kita. Jadi kita semua yang sudah digaji oleh negara diberikan berbagai penunjang dan fasilitas untuk mengabdi dan berbuat untuk Pidie,” lanjutnya.
Ia menekankan bahwa jika ASN menunjukkan loyalitas, disiplin, dan kemauan untuk bekerja, maka mereka akan dipercaya mendukung arah pembangunan daerah.
“Kalau bapak dan ibu loyal terhadap pimpinan, disiplin dan mau bekerja, yakin dan percayalah pimpinan akan menunjuk bapak dan ibu, dan dipercaya untuk membantu sang nahkoda mengarungi kapal ini,” ucapnya.
Menjelang tahun 2025, Alzaizi juga mengingatkan bahwa efisiensi anggaran menjadi tantangan besar bagi seluruh daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Pidie yang masih memiliki tingkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang rendah.
“Kita kabupaten yang memiliki PAD sangat rendah, jadi efisiensi anggaran yang diterapkan Presiden RI, ini merupakan badai bagi daerah kita,” katanya.
Meski dalam keterbatasan, pelayanan publik harus tetap optimal. Ia meminta seluruh ASN tidak kehilangan semangat dalam menjalankan tugas.
“Jadi kami berharap, marilah sama-sama membantu sang nakhoda kita dalam mengarungi badai efisiensi anggaran tahun ini. Jangan gara-gara ada efisiensi anggaran membuat kita di ruang lingkup Pemkab Pidie lesu,” ujarnya.
“Sebagai abdi negara, memberikan pelayanan yang baik ke masyarakat merupakan harga mati. Jangan dengan alasan efisiensi, pelayanan terganggu,” tegas Alzaizi.
Di akhir arahannya, ia mengajak seluruh Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) untuk mencari peluang dalam meningkatkan PAD.
“Mari tingkatkan inovasi yang berorientasi kepada peningkatan pendapatan asli daerah, sehingga program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik,” tandasnya.
Apel gabungan ditutup dengan kegiatan bersalaman antar ASN sebagai bentuk silaturahmi, mengingat masih dalam suasana Idulfitri.