Pidie Jaya – Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, ST, MM, didampingi Sekretaris Daerah Dr. Munawar Ibrahim, S.Kp, M.PH, para Asisten, Kepala SKPK, dan unsur terkait lainnya menerima audiensi sekaligus silaturrahmi dari Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Pidie Jaya, Tgk. H. Anwar Usman, S.Pd.I, MM, beserta jajarannya pada Rabu, 4 Juni 2025, bertempat di Ruang Rapat Setdakab Pidie Jaya.
Audiensi ini membahas berbagai persoalan seputar syiar Islam, termasuk penguatan nilai-nilai keislaman, pelaksanaan syariat Islam, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga kemurnian ajaran. Syiar Islam di Aceh, khususnya di Pidie Jaya sebagai daerah penuh sejarah dan keberkahan peninggalan Japakeh, dinilai sangat penting untuk membentengi umat dari penyimpangan dan memperkuat karakter masyarakat yang Islami.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas rencana kegiatan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Pidie Jaya ke-18 tahun 2025, yang dirancang agar selaras dengan semangat syariat Islam dan kearifan lokal.
Wakil Bupati Hasan Basri menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya terus berupaya mendorong penerapan syariat Islam melalui berbagai program, di antaranya pemberian bantuan kepada santri yang melanjutkan pendidikan di dayah mu’adalah serta bantuan uang duka kepada masyarakat kurang mampu.
“Pertemuan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk memperkuat penerapan syariat Islam, penegakan hukum berbasis nilai-nilai keislaman, dan penanganan isu-isu yang menyimpang dari ajaran Islam,” ungkap Wabup.
Sementara itu, Ketua MPU Pidie Jaya, Tgk. H. Anwar Usman, menegaskan bahwa MPU sebagai salah satu unsur Muspida siap berkontribusi positif dalam pembangunan daerah.
“MPU akan terus mendukung program-program pembangunan Pidie Jaya, selama sejalan dengan syariat Islam dan kearifan lokal. Format kegiatan HUT Pidie Jaya juga kami setujui sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip tersebut,” tegasnya.
Audiensi ini menjadi momen penting untuk mempererat sinergi antara ulama dan pemerintah, demi mewujudkan Pidie Jaya sebagai daerah yang religius, harmonis, dan bermartabat.